Minggu, 08 Februari 2009

Aku harus Bagaimana?

Ku kutip bahasa di atas untuk mengingatkan puisi Bapak Kyai Bisri dari Rembang. Keindahan puisinya sangatlah sederhana tapi sangat bermakna.

Ketika hujan mulai mengguyur di pagi hari, berangkatlah seorang demi seorang Umar Bakri, ada yang bersepeda butut, sepeda motor usang, juga ada yang bermobil. Mereka semua bertujuan untuk berbagai macam. Tergantung si Umar Bakri itu. Agak sulit sekarang Umar Bakri bekerja dengan setulus Umar Bakri yang dulu.

Segudang motivasi telah tergelontorkan bareng sama hujan yang mengguyur itu. Kadang harus bersaing kerasnya suara Disel diseberang kelas. Namun bahasa ini rasanya belum sampai di batin mereka. Ada Apa di HATImu.

Pakaian yang kau pakai terasa membuat kuat di tingkah lakumu sekarang. Tidak tahukah bahwa kelas XI itu merupakan kunci dari HIDUP mu di waktu yang akan datang? bila kau tahu itu Aku harus bagaimana?

Kadang tak terkatakan lagi kata-kata yang masih banyak di tenggorokan seorang Umar Bakri ini. Lemot rasa diri dari jam 05.00 persiapan sampai di sekolah Anak-anak untuk belajar .... KATANYA....! pulang aja jam 15.00 .. KAREPMU koq mungkin itu maksudmoe!

Tak terasa sudah 6 tahun aku menyesuaikan bahasa, tingkah laku, dan budaya agar dapat memahami apa yang diharapkan.

kesimpulanku semoga salah.
1. setelah selesai nikah, beberapa tahun sebelumnya tak sabar...kawin dulu baru diNIKAHIN
2. yang lelaki.. biasa kerja apa adanya.
3. sebagian kuliah.. biasanya yang punya semangat kuat.
4. bahasa yang dipakai bahasa adat.
5. kesulitan berbahasa ilmiah. mungkin ini kesulitanku menyesuaikan bahasa.

keputusasaan menghadapi masa depan dimungkinkan menjadi SISWA yang ajeg tambah tidak MUDENG atas apapun keseharian yang dilakukan di tempat belajar. sampai-sampai banyak kejadian yang aneh neh.

KOMUNIKASIKANLAH
PAHAMI DUNIA LUAR- MEREKA TERGOPOH-GOPOH UNTUK MENYIAPKAN DIRI.
AKANKAH tiga tahun hanya untuk ini - itu saja?

INI KATA HARI INI yang terakhir dari saya.

"Kita sering kali mencoba dan berusaha untuk mengubah dunia dan orang lain.
Tetapi........
jauh lebih penting adalah kita mengubah dunia yang ada dalam diri kita sendiri."

si umar bakri.